Skip to main content

5 Manfaat Me Time bagi Working Mom


(Foto from Google) 

Me time adalah saat seseorang yang biasanya sangat sibuk bekerja menghabiskan waktunya untuk melakukan sesuatu yang ia sukai. Beda orang, beda pula cara me time-nya,termasuk para working Mom. 

Working mom adalah mereka yang disebut sebagai ibu tapi memutuskan untuk bekerja di luar rumah. Terbayang kan bagaimana seorang working menjalani 24 jam waktu yang ia punya? Apalagi jika tanpa ART. 😁

So, tepat sekali jika seorang working mom memiliki jadwal me time dalam hidupnya. Me time sendiri jika dilakukan di waktu yang tepat dan bentuk aktivitas yang pas akan mendatangkan banyak manfaat. Ini dia 5 di antaranya:
1. Bikin lebih happy
Semua orang akan setuju dengan ini. Siapa sih orang yang gak bahagia saat dia punya waktu untuk menyenangkan diri sendiri karena melakukan sesuatu yang ia senangi? Tanpa diburu pekerjaan ini dan itu. Tanpa ada yang mengganggu. Ibu yang bahagia pasti akan membawa semangat yang positif bagi anak-anaknya atau keluarganya. 

2. Bye bye stres
Working mom yang senantiasa diburu urusan pekerjaan di dalam dan luar rumah tentu punya potensi untuk merasakan stres. Rasanya tidak salah bagi working mom untuk melakukan hal yang ia senangi di waktu santainya, seperti membaca buku sambil menikmati teh atau kopi, jalan-jalan, atau yang lainnya. Dijamin, bye bye stres. 

3. Menjaga emosi tetap stabil
Me time kata Katie Lear yang seorang terapis berlisensi dan penulis buku berjudul A Parent's Guide to Managing Childhood Grief (2022), sangat penting dalam mengelola emosi marah. Ini dapat menolong kita untuk tidak mengatakan atau melakukan sesuatu yang suatu saat akan kita sesali.
Bagi seorang working mom yang dihadapkan dengan berbagai kesibukan perlu memiliki emosi yang stabil, bukan? Yuk, Mom, segera me time! 

4.  Hubungan dengan Orang Lain Menjadi Terjaga dan Lebih Baik
Me time akan memberikan energi yang positif bagi seorang working mom. Energi positif ini tentu saja akan menular ke orang-orang di sekitar ibu lewat interaksi atau komunikasi yang baik yang dilakukan ibu. Automatically, hubungan dengan orang lain menjadi terjaga dan lebih baik, terutama dengan suami dan anak-anaknya. 

5. Momen Lebih Mengenal Diri
Me time yang dilakukan seorang working mom memberikan kesempatan kepada ibu untuk merenungi hal-hal yang berkaitan dengan pribadinya. Setelah terlalu sibuk dengan berbagai aktivitas, me time tentu menjadi momen buat ibu untuk kembali dan semakin mengenali dirinya sendiri. 

Bentuk Kegiatan Me Time ala Working Mom
Biarpun namanya me time tapi kegiatannya bisa dilakukan bersama orang-orang yang kita sayangi, seperti suami atau teman dekat. Jalan bersama ke suatu tempat yang menyenangkan tentu bisa menjadi pilihan. Tidak melulu harus jauh, lokasi yang dekat juga bisa jadi alternatif. Bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain terkadang bisa memberikan kita new value tentang segala hal. 

Me time tanpa siapapun tetap paling bisa dilakukan. Membiarkan pekerjaan rumah dan anak-anak dihandle oleh orang terdekat kita bukanlah sebuah kesalahan. Kelelahan yang bertumpuk selalu bisa terhempas dengan me time yang kita lakukan walau sebentar dan dengan kegiatan-kegiatan sederhana. Jalan-jalan, menikmati makanan atau minuman favorit kita, atau membaca buku bisa menjadi pilihan saat akan melakukan me time tanpa siapa pun. 

Nah, sudah tahu kan betapa pentingnya Me time bagi seorang working mom? Bagi kita orang-orang terdekatnya, jangan lupa untuk benar-benar memberikannya kesempatan untuk bisa me time. Kebahagiaan seorang working mom perlu untuk stabilitas dan keharmonisan dalam keluarga, loh. Setuju? 



Comments

Popular posts from this blog

Atasi Stres dengan To Do List

Sebagian orang pernah berada di kondisi sedang banyak beban dan tekanan. Jika mahasiswa, biasanya beban atau tekanan itu berupa tugas dari dosen yang lumayan banyak. Jika pekerja, tentu beban seputar pekerjaan. Jika seorang ibu rumah tangga, beban dan tekanan itu berasal dari pekerjaan dan urusan di rumah yang tidak ada habisnya. Nah, bagaimana dengan Anda? Tekanan atau beban apa yang biasanya menghampiri hidup Anda?  Tekanan atau beban yang tidak terkendali ini biasanya akan membuat seseorang stres dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Menurut UNICEF, stres  adalah perasaan yang kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa overwhelmed , atau kepayahan menghadapi suatu kondisi. Stres dalam batas tertentu bisa memberi efek positif dan memotivasi kita untuk meraih suatu tujuan. Namun, stres yang berlebihan, apalagi jika terasa sulit diatasi, dapat berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan ki...

Tentang Sebuah Penerimaan Paling Berharga

Sampai hari ini tentu sudah tak terhitung orang yang bertemu dan berinteraksi dengan kita. Begitu juga mungkin dengan orang-orang yang tetap terjalin dan terjaga komunikasinya dengan kita, misalnya sahabat. By the way, konon katanya mereka yang introvert, punya sedikit teman dekat tapi awet dan mereka nyaman dengan itu.  Di antara orang-orang yang "terkoneksi" dengan hidup kita pastilah mereka hadir dengan karakter, sifat, dan sikapnya masing-masing. Pada masanya, kita pun akan punya pandangan dan penilaian khusus tentang mereka dalam banyak hal, termasuk perihal penerimaan mereka atas diri kita. Namun, apapun pandangan orang lain tentang diri kita, yang paling berharga adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan tulus menerima diri kita sendiri. Sebuah penerimaan yang berharga bukanlah dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Kelak, saat kita berharap pada orang lain, kita tidak terlalu kecewa jika harapan itu tidak tercapai. Nanti...

Cerita Ramadhan dari Rumah Kami

Ada anak-anak yang hampir melewati golden age-nya, lalu ada saya dan suami yang sudah 7 tahun lebih hidup bersama. Maka, kali ini, Ramadhan yang sedang dilalui terasa berbeda dari sebelumnya. Tulisan kali ini adalah cerita Ramadhan dari rumah kami.  1. Fatih, pejuang puasa yang tangguh.  Ramadhan tahun lalu, Fatih sudah kami latih untuk sahur dan puasa. Tidak dipaksa karena usianya waktu itu masih usia anak TK. Jam 12 siang, kami bolehkan dia berbuka. Tahun ini, dia adalah pejuang puasa yang tangguh. Alhamdulillah, sampai hari ini baru 1 kali tak puasa karena sakit. Tarawihnya pun selalu dilakukan dengan semangat di masjid. Masya Allah, tabarakallah. Hal yang bagi saya juga menakjubkan, Fatih tak terlalu ngotot harus berbuka dengan aneka macam makanan/jajanan luar rumah. Namun, sesekali dia akan bertanya apakah boleh buka dengan ini dan itu. Tapi yang pasti, Ramadhan kali ini, berbuka dengan air putih hangat, kurma dan beberapa macam buah sudah menyenangkan bagi Fa...