Skip to main content

Bolu Toba Medan: Oleh-Oleh Wajib Medan Ada di Siantar!

Anak-anak di rumah paling senang makan beboluan. Senang sekali karena di Bolu Toba Medan ada beraneka macam bolu yang tampilan dan rasanya menggugah selera. Misalnya bolu Coklat Padang Bulan dan Bolu Gulung 3 rasa. 


Keduanya memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang bikin ketagihan. Bedanya, kalau Bolu Coklat padang bulan berbentuk persegi empat dengan toping full coklat di atasnya. Kalau Bolu Gulung 3 Rasa, dalam 1 kotak itu ada 3 bolu gulung dengan 3 varian toping yang berbeda. Eh, masih ada varian lainnya dong, ya. Anda wajib coba dan rasakan sendiri kelezatannya. 


Anda yang ada di luar kota kalau ke Medan wajib singgah ke tokonya ya di Jl. KH. Wahid Hasyim No.55 Medan. Tapi, buat warga Siantar gak perlu jauh ke Medan untuk bisa merasakan kelezatannya ya. Bolu Toba Medan akan mengadakan Grand Opening tanggal 27 Mei 2023 di Siantar, loh! Nah, Nah! Buruan datang dan bawa semua sanak saudara ya. Pssst, mana tau Anda dan keluarga termasuk yang beruntung mendapatkan hadiah emas di setiap kemasan bolu yang Anda beli nanti. Ada ratusan emas yang bakal dibagikan ke pembeli yang beruntung. Waahhh, kalau kek gitu jangan kasih lewat dong, ya! 


Yok lah ke Toko Bolu Medan, oleh-oleh wajibnya Medan. Dijadiin kudapan saat kumpul keluarga, Ok. Jadi, snack acara arisan, mantap kali. Buat oleh-oleh ngunjungi calon mertua, cocok betul. Teman santai atau lembur, asyik juga. 


Comments

  1. Sejak nyantri dulu sering buat to do list, sampe sekarang. Emang kadang ada yg terlaksana ada yang enggak tapi dengan to do list, seengaknya kegiatan kita lebih terukur.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Atasi Stres dengan To Do List

Sebagian orang pernah berada di kondisi sedang banyak beban dan tekanan. Jika mahasiswa, biasanya beban atau tekanan itu berupa tugas dari dosen yang lumayan banyak. Jika pekerja, tentu beban seputar pekerjaan. Jika seorang ibu rumah tangga, beban dan tekanan itu berasal dari pekerjaan dan urusan di rumah yang tidak ada habisnya. Nah, bagaimana dengan Anda? Tekanan atau beban apa yang biasanya menghampiri hidup Anda?  Tekanan atau beban yang tidak terkendali ini biasanya akan membuat seseorang stres dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Menurut UNICEF, stres  adalah perasaan yang kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa overwhelmed , atau kepayahan menghadapi suatu kondisi. Stres dalam batas tertentu bisa memberi efek positif dan memotivasi kita untuk meraih suatu tujuan. Namun, stres yang berlebihan, apalagi jika terasa sulit diatasi, dapat berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan kita dengan

Tentang Sebuah Penerimaan Paling Berharga

Sampai hari ini tentu sudah tak terhitung orang yang bertemu dan berinteraksi dengan kita. Begitu juga mungkin dengan orang-orang yang tetap terjalin dan terjaga komunikasinya dengan kita, misalnya sahabat. By the way, konon katanya mereka yang introvert, punya sedikit teman dekat tapi awet dan mereka nyaman dengan itu.  Di antara orang-orang yang "terkoneksi" dengan hidup kita pastilah mereka hadir dengan karakter, sifat, dan sikapnya masing-masing. Pada masanya, kita pun akan punya pandangan dan penilaian khusus tentang mereka dalam banyak hal, termasuk perihal penerimaan mereka atas diri kita. Namun, apapun pandangan orang lain tentang diri kita, yang paling berharga adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan tulus menerima diri kita sendiri. Sebuah penerimaan yang berharga bukanlah dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Kelak, saat kita berharap pada orang lain, kita tidak terlalu kecewa jika harapan itu tidak tercapai. Nanti

Cerita Ramadhan dari Rumah Kami

Ada anak-anak yang hampir melewati golden age-nya, lalu ada saya dan suami yang sudah 7 tahun lebih hidup bersama. Maka, kali ini, Ramadhan yang sedang dilalui terasa berbeda dari sebelumnya. Tulisan kali ini adalah cerita Ramadhan dari rumah kami.  1. Fatih, pejuang puasa yang tangguh.  Ramadhan tahun lalu, Fatih sudah kami latih untuk sahur dan puasa. Tidak dipaksa karena usianya waktu itu masih usia anak TK. Jam 12 siang, kami bolehkan dia berbuka. Tahun ini, dia adalah pejuang puasa yang tangguh. Alhamdulillah, sampai hari ini baru 1 kali tak puasa karena sakit. Tarawihnya pun selalu dilakukan dengan semangat di masjid. Masya Allah, tabarakallah. Hal yang bagi saya juga menakjubkan, Fatih tak terlalu ngotot harus berbuka dengan aneka macam makanan/jajanan luar rumah. Namun, sesekali dia akan bertanya apakah boleh buka dengan ini dan itu. Tapi yang pasti, Ramadhan kali ini, berbuka dengan air putih hangat, kurma dan beberapa macam buah sudah menyenangkan bagi Fatih. Semo