Skip to main content

Spirit Nabawiyah Community: Rasaku Bukan Rasamu


(Cerita singkat sekumpulan rasaku selama berada di Grup SNC Diaz)

Jadi, aku gabung komunitas ini dari 2019, tapi baru benar-benar ON di tahun ini. Komunitas apa sih? Spirit Nabawiyah Community (SNC). Kalau kamu masih penasaran, simak terus cerita singkat ini.

2019.
Aku jatuh cinta dengan SNC karena sering lihat postingan salah satu teman FB. Bukan postingan jualan, tapi postingan tentang buku dan dunia SNC. Penasaran dan pilih join hingga resmi jadi salah satu Sygma Learning Consultant (SLC). Aku termasuk yang pikir panjang kalau jualan tersistem gitu, apalagi yang pakai sistem MLM. Syukurnya, di SNC kita jualan buku Sygma Daya Insani pakai sistem Direct Selling. Jualan lillah, laku gak laku tetap happy dan ikhlas.  Kita bukan ngejar dunia, Say, tapi kebaikan akhirat. Komisi, bonus ini dan itu, semua ada dan bisa kita dapat sesuai usaha kita, tapi kepuasan utama adalah keberhasilan menggugah hati para keluarga muslim menghadirkan buku-buku bergizi itu. Nah, menurut kamu gimana ceritaku sampai di sini? Adakah yang mulai merasakan getaran-getaran cinta seperti yang kurasakan pertama kali ke SNC? ☺️


Seperti orang yang jatuh cinta dan kasmaran, semangatku membara waktu itu. Tapi, karena satu dan lain hal, termasuk kondisi Hp yang memorinya terbatas, diriku off pelan-pelan tapi pasti. 😐

Terus kok bisa ON di SNC lagi? Hp baru ya? 😄

Iyesss, alhamdulillah ada kesempatan dan rezeki punya hp baru. Berkah terpaksa work from home ini, #eh. Ngajar serba online, yang diajar lebih dari 5 kelas.  Hp eror dong. Kujadikan ini alasan terbaik biar suami izin diriku punya Hp baru. Soalnya lagi banyak pengeluaran, Cin. 😆

2020
Bismillah, Hp baru, semangat baru. #loh 🤭
Niatku setiap kali punya hp baru, ada banyak kebaikan dan hal bermanfaat yang bisa kulakukan dan kudapat dari benda kecil ini. Dunia akhirat. Apalagi duniaku separuhnya ada di Hp, yg ngajar, nulis, ngeblog, buat materi ngajar atau pelatihan, dll.


Rinduku pada SNC pun kubayar segera. Singkat cerita diriku masuk ke grup SNC yang baru, WAG SNC Kak Diaz. Ada yang kenal? Kalau belum kenal yuklah kepoin FBnya. 😄

Suamiku Harahap, suami beliau rupanya Harahap juga. Penting ya? Penting rasaku. 😄 Lambat laun, kami pun saling tahu kalau adek iparnya beliau adalah temanku di FLP Sumut berinisial SE. Kalau temanku di FLP Sumut berinisiatil NF jg beliau kenal baik. Dunia ini sempit ya? Tapi kesempitan seperti ini yang bikin komunikasi kita selanjutnya dengan orang lain jadi lebih nyaman dan nyambung. Agree?

Bagian terpenting dari semua yang penting yang ada di cerita singkat ini adalah saya happy dan bersyukur Allah pilihkan grup SNC dengan Supervisor sekaligus motivator hebat alias kak Diaz. Lihat semangat dan "kecerewetannya" memotivasi kami para SLC-nya memang luar biasa. Cerita "kesempitan" di paragraf atas tadi yang pertama bikin aku pun mulai betah dan enjoy dengan rumah baruku (WAG SNC Kak Diaz). Di masa lalu, aku punya orang-orang terdekat yang karakternya mirip kakak espivi ini dan aku nyaman (Kak Diaz, sungguh ini bukan kelebayan yang dibuat-buat, tapi ditulis. 😄).


Bersama 162 SLC lainnya, kita punya kegelisahan yang sama dan akhirnya punya visi misi yang sama untuk mencerahkan dunia lewat buku-buku shiroh SDI. Gimana coba rasanya "bersaing" menebar madu Shiroh dengan saudara "serumah" yang jumlahnya banyak? Iya, di grup SNC kak Diaz kita ada 162 orang (berdasarkan data akurat dan paling mutakhir 😄). Se Indonesia Raya berdasarkan pantauan saya waktu siaran langsung antara Kak Diaz dan Mbak Dian di FB ada 3500 SLC. Catat ya, kita insya Allah gak pernah dan gak mau saling sikut demi keuntungan yang sifatnya duniawi. 😇


Kenapa bisa gitu? Memangnya komisi gak penting? Semua karena makanan jiwa alias motivasi yang bertaburan di WAG SNC kami. SLC di SNC adalah pejuang shiroh dan penebar kebaikan. Jadi, perlu asupan motivasi untuk meluruskan niat dan menjaga semangat menebar Shiroh kapan pun dan di mana pun itu.

Ini rasaku, bukan rasamu. Rasaku tentu bukan rasamu. Yuk, singgah dan menetap di rumah kami yang bernama Spirit Nabawiyah Community, agar rasaku dan rasamu menjadi satu. Rasaku dan rasamu jadi sama. Hei, kamu, iya, kamu yg baca tulisan ini. Rumah kami selalu terbuka untukmu, dear.❣️

With love,
Yuk, gabung jadi Sygma Learning Consultant (SLC), juga.

Dari aku yang selalu menunggumu, kawan.
Fitri AB ~ Sygma Learning Consultant/ wa.me/6285261747088


Comments

Popular posts from this blog

Atasi Stres dengan To Do List

Sebagian orang pernah berada di kondisi sedang banyak beban dan tekanan. Jika mahasiswa, biasanya beban atau tekanan itu berupa tugas dari dosen yang lumayan banyak. Jika pekerja, tentu beban seputar pekerjaan. Jika seorang ibu rumah tangga, beban dan tekanan itu berasal dari pekerjaan dan urusan di rumah yang tidak ada habisnya. Nah, bagaimana dengan Anda? Tekanan atau beban apa yang biasanya menghampiri hidup Anda?  Tekanan atau beban yang tidak terkendali ini biasanya akan membuat seseorang stres dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Menurut UNICEF, stres  adalah perasaan yang kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa overwhelmed , atau kepayahan menghadapi suatu kondisi. Stres dalam batas tertentu bisa memberi efek positif dan memotivasi kita untuk meraih suatu tujuan. Namun, stres yang berlebihan, apalagi jika terasa sulit diatasi, dapat berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan ki...

Tentang Sebuah Penerimaan Paling Berharga

Sampai hari ini tentu sudah tak terhitung orang yang bertemu dan berinteraksi dengan kita. Begitu juga mungkin dengan orang-orang yang tetap terjalin dan terjaga komunikasinya dengan kita, misalnya sahabat. By the way, konon katanya mereka yang introvert, punya sedikit teman dekat tapi awet dan mereka nyaman dengan itu.  Di antara orang-orang yang "terkoneksi" dengan hidup kita pastilah mereka hadir dengan karakter, sifat, dan sikapnya masing-masing. Pada masanya, kita pun akan punya pandangan dan penilaian khusus tentang mereka dalam banyak hal, termasuk perihal penerimaan mereka atas diri kita. Namun, apapun pandangan orang lain tentang diri kita, yang paling berharga adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan tulus menerima diri kita sendiri. Sebuah penerimaan yang berharga bukanlah dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Kelak, saat kita berharap pada orang lain, kita tidak terlalu kecewa jika harapan itu tidak tercapai. Nanti...

Cerita Ramadhan dari Rumah Kami

Ada anak-anak yang hampir melewati golden age-nya, lalu ada saya dan suami yang sudah 7 tahun lebih hidup bersama. Maka, kali ini, Ramadhan yang sedang dilalui terasa berbeda dari sebelumnya. Tulisan kali ini adalah cerita Ramadhan dari rumah kami.  1. Fatih, pejuang puasa yang tangguh.  Ramadhan tahun lalu, Fatih sudah kami latih untuk sahur dan puasa. Tidak dipaksa karena usianya waktu itu masih usia anak TK. Jam 12 siang, kami bolehkan dia berbuka. Tahun ini, dia adalah pejuang puasa yang tangguh. Alhamdulillah, sampai hari ini baru 1 kali tak puasa karena sakit. Tarawihnya pun selalu dilakukan dengan semangat di masjid. Masya Allah, tabarakallah. Hal yang bagi saya juga menakjubkan, Fatih tak terlalu ngotot harus berbuka dengan aneka macam makanan/jajanan luar rumah. Namun, sesekali dia akan bertanya apakah boleh buka dengan ini dan itu. Tapi yang pasti, Ramadhan kali ini, berbuka dengan air putih hangat, kurma dan beberapa macam buah sudah menyenangkan bagi Fa...