Tidak terbayangkan sebelumnya negara kita yang sudah cukup banyak polemik dan masalah dihampiri oleh si Virus kecil bernama Covid19. Hei, kamu yang berukuran lebih kecil dari kami yang bernama manusia, "terimakasih" sudah menjadi big problem di kehidupan kami hari-hari ini. Terimakasih? According to me, di balik "kenakalan" kamu wahai virus, ada banyak hikmah bertebaran. But, please, jangan lama-lama "main-main" di negara kami.
Tak terpikirkan juga sebelumnya, karena makhluk yang suka "berpindah-pindah tempat" ini, membuat saya dan kamu harus stay at home alias di rumah saja. Jangan tanya saya, kenapa masih ada orang yang ke luar rumah tanpa alasan penting? Kenapa ada pendapat yang acuh tak acuh padahal korban sudah banyak yang jatuh? Doakan mereka dapat hidayah. Doakan para pemimpin kita dan seluruh tenaga medis yang berjuang sampai hari ini diberi kekuatan, perlindungan dan kesehatan oleh Allah. Lakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan agar "musim" ini cepat berlalu.
Dunia kita pun mendadak berubah 360 derajat. Stay at home, work from home, sosial distancing, lock down, dan lain sebagainya, menjadi tagar dan slogan yang trending di kehidupan kita. Tuntutan pun semakin banyak, termasuk penguasaan dalam bidang teknologi. Ini berlaku dalam semua bidang, termasuk pendidikan. Banyak yang mau tidak mau harus paham dan mahir menggunakan berbagai aplikasi e-learning demi tetap berjalannya proses pembelajaran. Seruan di rumah saja menjadi rutinitas baru yang menyenangkan bagi yang merasa senang dan sebaliknya bagi mereka yang rezekinya tergantung pada kesibukan dan keramaian di luar rumah. Rasa kemanusiaan kita diuji. Ya, kalau mau lulus ujian, do the best. Sudah berbagi apa hari ini untuk mereka yang membutuhkan bantuan kita?
Di balik semua kegalauan kita tentang Covid19, setiap orang pasti menemukan minimal satu hikmah. Pssst, hanya bagi mereka yang mau merenungi peristiwa ini.
Dulu kita jarang di rumah dan mendamba punya banyak waktu di rumah. Bersyukurlah, hari ini kita diminta di rumah dulu bersama keluarga tersayang. Dulu kita jenuh dengan rutinitas pekerjaan, bersyukurlah hari ini kita bisa work from home sambil membersamai buah hati. Dulu kita tak punya banyak waktu membantu orangtua karena sibuk sekolah dan organisasi, bersyukurlah hari ini banyak kesempatan untuk itu. Kita sedang dipertemukan dan dilibatkan dengan segala yang pernah kita rindukan dan harapkan. Lalu, ada masanya nanti kita pun merindukan orang-orang dan segala aktivitas di luar rumah. Ajaibnya, kecanggihan teknologi tak pernah bisa membayar semua kerinduan itu.
Nanti, kalau si Virus sudah benar-benar pergi, jangan tinggalkan kebiasaan baik yang sudah kita bentuk dan budayakan di dalam diri kita, keluarga, atau lingkup yang lebih besar lagi. Jangan tersinggung, jika ada yang mengingatkan kita untuk selalu hidup bersih. Saling mengingatkan untuk kebaikan kecil yang punya pengaruh besar bagi kehidupan orang banyak ya.
Bukan Ahli atau Pengamat Virus, 5 April 2020
Masih aja banyak yg keluar rumah, kalo belum kerabat dekat yang kena sepeleh....
ReplyDeleteIya, betul sekali. Kesadaran sebagian masyarakat belum sepenuhnya ttg ini. Terakhir, tak selesai2 virus ini
DeleteIya ya ka, stay at home lebih baik. Semua ada hikmahnya ya kan.
ReplyDeleteYes, pasti ada hikmahnya. Yoklah kita saling menjaga dan mengingatkan masa2 ini...
Delete