Skip to main content

Kita Vs Covid19: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Mahasiswa Selama Di Rumah Saja


Nowadays, setiap orang sedang beradaptasi dengan kebiasaan di rumah saja, tidak terkecuali kamu yang bernama mahasiswa. Kalau kamu statusnya anak kost dan perkuliahan sistem e-learning atau jarak jauh sedang berjalan, saran saya jangan mudik atau pulang kampung dulu. Kenapa? Belum tentu ketika kamu mudik, kamu bisa mengikuti e-learning dengan sepenuhnya karena terkendala di jaringan internet dan sebagainya. Toh, kamu dirumahkan sementara bukan untuk mudik, silaturahim atau jalan-jalan, melainkan untuk social distancing. Barangkali kamu kuat melawan si Covid19 dan tidak menunjukkan gejala apapun, tapi orang yang kamu datangi atau kunjungi, belum tentu kuat. Orangtua atau lansia (apalagi yang ada riwayat penyakit) dan mereka yang imunnya rendah adalah orang-orang yang mudah terpapar virus ini. Sayang mereka kan? Jangan mudik! Tapi masih ada pengecualian untuk alasan-alasan yang sifatnya darurat dan mendesak sehingga mengharuskan untuk mudik atau ke luar rumah.

Kamu yang masih patuh dengan social distancing sehingga tetap stay at home, ada 5 hal yang bisa kamu lakukan agar hari-harimu tetap berwarna dan bermanfaat. 


1. Renovasi Kamar

Pinterest.com
Jangan bayangkan renovasi rumah dengan biaya yang mahal. Renovasi kamar tujuannya untuk membuat kamar kamu lebih terasa layak huni. Kamu bisa mulai dengan menukar posisi benda-benda tertentu, seperti tempat tidur, rak buku, dan lemari pakaian ke posisi yang baru. Selain itu, kamu bisa merapikan buku-buku atau pakaian yang sudah tidak pada tempatnya. Kosongkan segala paku atau gantungan yang ada di kamar kamu dari pakaian yang sudah dipakai. Musim Covid19 sebaiknya pakaian yang sudah dipakai keluar rumah langsung dicuci atau ditempatkan di keranjang pakaian kotor. Apalagi ya? Membuat tempelan  atau pajangan baru di dinding kamar, seperti poster, kalimat bijak, kaligrafi atau apapun yang bikin kamu semangat setiap membaca atau memandangnya.

    
2. Menghidupkan Hobi yang Sempat Redup
pinterest.com
Hobi kamu apa? Jangan bilang rebahan ya. Senang sekali kalau kita punya hobi yang juga menghasilkan dan bermanfaat buat orang lain. Barangkali di antara kamu ada yang hobinya melukis, menulis, membaca atau memasak. Kamu bisa share aktivitas/hobi kamu di blog, sosial media atau YouTube. Insya Allah bisa jadi inspirasi buat orang lain. Selain itu, kamu juga bisa bergabung dengan grup yang berkaitan dengan hobi kamu di sosial media seperti di WhatsApp group.

     
3. Menjalin Silaturahim
Kalau selama ini kamu terlalu sibuk dengan urusan kuliah dan organisasi sehingga tidak sempat bersilaturahim dengan orang-orang terdekat kamu, saat inilah waktunya. Tetap indahkan himbauan social distancing, jadi cukup jalin silaturahim kamu lewat alat komunikasi yang kamu punya, seperti handphone. Perhatikan waktu yang tepat untuk menghubungi mereka agar komunikasi kamu tetap menyenangkan dan semakin baik.
Pinterest.com
4. Menjadi Inisiator Kebaikan
Yes, sekarang kita sedang dilanda musibah dan banyak yang membutuhkan bantuan atau uluran tangan kita. Pedagang yang kehidupannya tergantung pada hasil penjualannya hingga para tenaga medis yang kekurangan APD (Alat Pelindung Diri). Gak ada salahnya, kamu maju duluan sebagai inisiator yang menggerakkan teman-teman sekelas kamu untuk ikut serta dalam program-program yang membutuhkan bantuan kita dalam bentuk uang atau sembako.

Foto dari Google


Tetap diingat, bantulah semampu Anda, tidak perlu terlibat langsung di lapangan jika Anda khawatir dengan kondisi kesehatan Anda sendiri atau orang di sekitar Anda. Sekali lagi, ingat himbauan social distancing. 

5. Menjaga Asupan Makanan,Kesehatan dan Ibadah


Foto dari Google

Kamu yang statusnya anak kost, biar bulan tua, tetap harus jaga kesehatan ya. Kalau saya ditanya, daripada ind*m*e atau makanan berpenyedap lainnya, telur pakai kecap tetap lebih sehat dan nikmat. Konsumsi Vitamin C secukupnya dengan memperbanyak minum air putih. Kamu sehat di rantau orang, orangtua pun ikut tenang. 
Satu lagi yang tak kalah penting adalah perihal ibadah. Di rumah saja jadikan kesempatan besar untuk lebih fokus dan serius beribadah. Menambah hafalan Qur'an, memperbanyak ibadah Sunnah dan lain sebagainya.

Selamat bermanfaat selama stay at home, ya. Kita perangi Covid19 ini dengan kesadaran diri yang sepenuhnya dan tidak menyebarkan hoax ke tengah masyarakat. Mahasiswa, Anda adalah filter segala macam hoax itu!


7 April 2020, Bukan Dosen bidang Kesehatan atau Virus

Comments

Popular posts from this blog

Atasi Stres dengan To Do List

Sebagian orang pernah berada di kondisi sedang banyak beban dan tekanan. Jika mahasiswa, biasanya beban atau tekanan itu berupa tugas dari dosen yang lumayan banyak. Jika pekerja, tentu beban seputar pekerjaan. Jika seorang ibu rumah tangga, beban dan tekanan itu berasal dari pekerjaan dan urusan di rumah yang tidak ada habisnya. Nah, bagaimana dengan Anda? Tekanan atau beban apa yang biasanya menghampiri hidup Anda?  Tekanan atau beban yang tidak terkendali ini biasanya akan membuat seseorang stres dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Menurut UNICEF, stres  adalah perasaan yang kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa overwhelmed , atau kepayahan menghadapi suatu kondisi. Stres dalam batas tertentu bisa memberi efek positif dan memotivasi kita untuk meraih suatu tujuan. Namun, stres yang berlebihan, apalagi jika terasa sulit diatasi, dapat berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan ki...

Tentang Sebuah Penerimaan Paling Berharga

Sampai hari ini tentu sudah tak terhitung orang yang bertemu dan berinteraksi dengan kita. Begitu juga mungkin dengan orang-orang yang tetap terjalin dan terjaga komunikasinya dengan kita, misalnya sahabat. By the way, konon katanya mereka yang introvert, punya sedikit teman dekat tapi awet dan mereka nyaman dengan itu.  Di antara orang-orang yang "terkoneksi" dengan hidup kita pastilah mereka hadir dengan karakter, sifat, dan sikapnya masing-masing. Pada masanya, kita pun akan punya pandangan dan penilaian khusus tentang mereka dalam banyak hal, termasuk perihal penerimaan mereka atas diri kita. Namun, apapun pandangan orang lain tentang diri kita, yang paling berharga adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan tulus menerima diri kita sendiri. Sebuah penerimaan yang berharga bukanlah dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Kelak, saat kita berharap pada orang lain, kita tidak terlalu kecewa jika harapan itu tidak tercapai. Nanti...

Cerita Ramadhan dari Rumah Kami

Ada anak-anak yang hampir melewati golden age-nya, lalu ada saya dan suami yang sudah 7 tahun lebih hidup bersama. Maka, kali ini, Ramadhan yang sedang dilalui terasa berbeda dari sebelumnya. Tulisan kali ini adalah cerita Ramadhan dari rumah kami.  1. Fatih, pejuang puasa yang tangguh.  Ramadhan tahun lalu, Fatih sudah kami latih untuk sahur dan puasa. Tidak dipaksa karena usianya waktu itu masih usia anak TK. Jam 12 siang, kami bolehkan dia berbuka. Tahun ini, dia adalah pejuang puasa yang tangguh. Alhamdulillah, sampai hari ini baru 1 kali tak puasa karena sakit. Tarawihnya pun selalu dilakukan dengan semangat di masjid. Masya Allah, tabarakallah. Hal yang bagi saya juga menakjubkan, Fatih tak terlalu ngotot harus berbuka dengan aneka macam makanan/jajanan luar rumah. Namun, sesekali dia akan bertanya apakah boleh buka dengan ini dan itu. Tapi yang pasti, Ramadhan kali ini, berbuka dengan air putih hangat, kurma dan beberapa macam buah sudah menyenangkan bagi Fa...