Skip to main content

Happy Grow with Lactogrow: 3 Tips Memiliki Anak Bahagia yang Sehat



Oleh: Fitri AB

Sejak dalam kandungan hingga 2 tahun pertama kehidupan anak adalah masa emas yang penting bagi anak. Momen ini menjadi kesempatan yang baik bagi kedua orangtua untuk memberikan segala yang terbaik bagi anak, baik secara fisik maupun psikis anak. Anak-anak yang tumbuh dan kembangnya baik dan sehat secara fisik dan psikis akan dengan mudah menjalani kehidupannya dengan rasa bahagia. 


Itu sebabnya kebahagiaan anak bukanlah bawaan atau pemberian dari siapa pun. Bahagia mereka adalah pilihan yang bisa dan wajib kita ciptakan setiap waktu. Kembali lagi, anak yang bahagia memiliki kesempatan yang besar untuk punya tumbuh kembang yang sehat dan sukses pada masanya nanti. Anak-anak yang bahagia sejak kecil akan memiliki masa depan yang bahagia pula.

Tentu saja setiap orangtua berusaha agar anaknya bahagia. Namun, tidak semua orangtua paham bagaimana caranya agar anak benar-benar grow happy. Berikut saya share 3 tips memiliki anak bahagia yang sehat sebagai oleh-oleh mengikuti talk show "Grow Happy Parenting: Happy from the Inside Out" bersama Nestle Lactogrow, 7 Agustus 2019 di Junction Cafe, Medan. Talk show ini diisi oleh 3 narasumber yang keren, yaitu Pramudita Sarastri (Brand Executive Nestle Lactogrow), Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dan Elizabeth Santosa, M.Psi, Pak, SFP, ACC (Psikolog).


Pemberian Nutrisi yang Tepat dan Lengkap
Anak-anak rentan terhadap penyakit dan virus sebab saluran cernanya (usus) belum matang dan memiliki lapisan mukosa yang tipis sehingga memudahkan virus atau bakteri masuk dan mengganggu. Apalagi, "Semua penyakit", kata Socrates, "dimulai di dalam usus."

Untuk mencegah berbagai penyakit datang dan mengganggu anak bisa dimulai dengan pemberian nutrisi yang tepat dan lengkap. Nutrisi ini bisa diperoleh lewat makanan dan minuman yang sehat dan terjaganya kebersihannya. Sayuran, buah-buahan, ikan, daging, tempe, tahu, dan lain sebagainya adalah makanan yang bernutrisi dengan kandungan baiknya masing-masing. Selain itu, susu juga menjadi sumber nutrisi yang penting bagi anak.

Makanan atau minuman yang mengandung nutrisi berupa probiotik termasuk yang baik bagi anak. Probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup dan jika jumlahnya cukup di dalam tubuh manusia akan memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan ( bakteri baik).

Bakteri baik ini memiliki peran yang banyak, di antaranya menjaga kekebalan tubuh, melindungi usus dari mikroba atau zat berbahaya, mencerna serat dan menghasilkan nutrisi yang baik. Satu lagi yang paling penting dari pemberian makan atau minuman yang bernutrisi adalah diberikan tepat waktu. Jangan abaikan, sebab ini menjadi pemicu rasa bahagia dan damai dalam diri anak.


Stimulasi Sejak Dini
Stimulasi berupa rangsangan yang dilakukan orangtua kepada anak dan baik dilakukan sejak dini (dalam kandungan). Pemberian stimulasi yang tepat pada anak berpengaruh pada kecerdasan yang dimiliki si anak. Maka, anak yang terbiasa dengan stimulasi yang baik akan memiliki kecerdasan yang optimal dalam banyak hal, seperti kecerdasan dalam bidang linguistik, logika, gerak dan seni. Kecerdasan ini tentu saja menjadi salah satu pemicu anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang bahagia.


Keterlibatan Orangtua dalam Aktivitas Anak
Anak bahagia bukan karena dicukupi dan dipenuhi segala keinginan dan kebutuhannya. Sederhana saja, kita ada di sampingnya dan terlibat dalam dunianya. Pertanyaannya, dari 24 jam yang kita miliki, berapa jam kita ada mendampingi anak sepenuh hati? Bukan setengah hati sebab jemari tangan dan mata tak berhenti membersamai gadget.


Namun, keterlibatan kita dalam aktivitas anak juga tergantung pada rasa bahagia yang kita punya, terutama Si Ibu. Ibu yang bahagia akan mudah menyalurkan emosi positif pada anaknya. Memang hakikatnya rasa bahagia itu tanggung jawab masing-masing orang, bukan tanggungjawab pasangan atau orang lain. Lalu, apa peran pasangan/suami? Suami ada untuk melengkapi kebahagiaan istri, sehingga istri/Ibu lebih bahagia. Ibu adalah jantung dalam sebuah rumah. Jika jantung itu tak berfungsi baik dan tidak maksimal, maka fungsi kehidupan organ lain pun akan terganggu. Maka, peran suami/Ayah sangat penting dalam hal ini.


Ibu dan Ayah, yuk, sama-sama belajar dan berlatih menjadi orangtua yang bahagia agar buah hati ikut grow happy. Tumbuh bahagia. Komunikasi yang baik antara orangtua di rumah juga berpengaruh besar terhadap kebahagiaan anak. Ini bisa kita lakukan dengan membiasakan bertanya "Ada kabar bahagia apa hari ini?" pada pasangan kita, pun pada anak-anak kita. Pertanyaan sederhana yang membuat kita ingat untuk bersyukur dan lupa pada beban hidup yang kita alami.

💞 8 Agustus 2019. Let them grow happy.







Comments

  1. Seru sekali ya kak, bisa ikut acara parenting keren seperti itu. Bener ya.. orangtua harus belajar untuk menjadi orangtua yang happy agar anak juga grow happy.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, emak2 jg perlu upgrade ilmu parenting biar bijak mendidik anak ya kan, kak? Yup, Ortu bahagia, anak ya grow happy jadinya, kak 🤗

      Delete
  2. Salam kenal mba, dari sesama peserta workshop 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali, kak. Kakak kemarin yg duduk di mana ya? 😀

      Delete
  3. Mantap acaranya, jadi diingatkan kembali akan pentingnya mengawal tum-kem anak2. ulasan yang menarik. thanks for your sharing, Sista... salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal, kak. Iya nih, kak, bnyak ilmu baru yg penting diterapkan di acara itu 🤗

      Delete
  4. Anak sehat, bahagia, duh impian sekali ya mak. Tapi kenyataannya kita banyak peer mulai dari harus korban waktu, tenaga ekstra buat memberikan gizi terbaik anak. Belum lagi kematangan emosinya. Semoga kita punya energy besar untuk berinvestasi di masa kecil anak anak kita sehingga mereka jd generasi terbaik ya Mak. Aminn

    ReplyDelete
  5. Yup, kina. Banyak sekali peer, belum lagi benturan2 saat akan mempraktekkan ilmu2 parenting di lapangan, wiiih, rasanya bukan mudah tp kita tak boleh menyerah 😣

    ReplyDelete
  6. Ulasan yang keren. Enak dibaca :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you for bw to my blog, sista. Smg menginspirasi dan bermanfaat 😊

      Delete
  7. info yang begitu bermanfaat, terimakasih mbak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Atasi Stres dengan To Do List

Sebagian orang pernah berada di kondisi sedang banyak beban dan tekanan. Jika mahasiswa, biasanya beban atau tekanan itu berupa tugas dari dosen yang lumayan banyak. Jika pekerja, tentu beban seputar pekerjaan. Jika seorang ibu rumah tangga, beban dan tekanan itu berasal dari pekerjaan dan urusan di rumah yang tidak ada habisnya. Nah, bagaimana dengan Anda? Tekanan atau beban apa yang biasanya menghampiri hidup Anda?  Tekanan atau beban yang tidak terkendali ini biasanya akan membuat seseorang stres dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Menurut UNICEF, stres  adalah perasaan yang kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa overwhelmed , atau kepayahan menghadapi suatu kondisi. Stres dalam batas tertentu bisa memberi efek positif dan memotivasi kita untuk meraih suatu tujuan. Namun, stres yang berlebihan, apalagi jika terasa sulit diatasi, dapat berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan kita dengan

Tentang Sebuah Penerimaan Paling Berharga

Sampai hari ini tentu sudah tak terhitung orang yang bertemu dan berinteraksi dengan kita. Begitu juga mungkin dengan orang-orang yang tetap terjalin dan terjaga komunikasinya dengan kita, misalnya sahabat. By the way, konon katanya mereka yang introvert, punya sedikit teman dekat tapi awet dan mereka nyaman dengan itu.  Di antara orang-orang yang "terkoneksi" dengan hidup kita pastilah mereka hadir dengan karakter, sifat, dan sikapnya masing-masing. Pada masanya, kita pun akan punya pandangan dan penilaian khusus tentang mereka dalam banyak hal, termasuk perihal penerimaan mereka atas diri kita. Namun, apapun pandangan orang lain tentang diri kita, yang paling berharga adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan tulus menerima diri kita sendiri. Sebuah penerimaan yang berharga bukanlah dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Kelak, saat kita berharap pada orang lain, kita tidak terlalu kecewa jika harapan itu tidak tercapai. Nanti

Cerita Ramadhan dari Rumah Kami

Ada anak-anak yang hampir melewati golden age-nya, lalu ada saya dan suami yang sudah 7 tahun lebih hidup bersama. Maka, kali ini, Ramadhan yang sedang dilalui terasa berbeda dari sebelumnya. Tulisan kali ini adalah cerita Ramadhan dari rumah kami.  1. Fatih, pejuang puasa yang tangguh.  Ramadhan tahun lalu, Fatih sudah kami latih untuk sahur dan puasa. Tidak dipaksa karena usianya waktu itu masih usia anak TK. Jam 12 siang, kami bolehkan dia berbuka. Tahun ini, dia adalah pejuang puasa yang tangguh. Alhamdulillah, sampai hari ini baru 1 kali tak puasa karena sakit. Tarawihnya pun selalu dilakukan dengan semangat di masjid. Masya Allah, tabarakallah. Hal yang bagi saya juga menakjubkan, Fatih tak terlalu ngotot harus berbuka dengan aneka macam makanan/jajanan luar rumah. Namun, sesekali dia akan bertanya apakah boleh buka dengan ini dan itu. Tapi yang pasti, Ramadhan kali ini, berbuka dengan air putih hangat, kurma dan beberapa macam buah sudah menyenangkan bagi Fatih. Semo